Blogger Widgets

Rabu, 19 November 2014

MAKALAH


MAKALAH
“Penataan Produk”


Disusun oleh :
Ø  M Alwin Maulana
Ø  Herdiansyah
Ø  M Firman
Ø  M Akbar
Ø  Riki Mal
Ø  M Abdul Muis
Ø  M Rasid
Ø  M Ilham
Ø  Supendi
Ø  Siti Salmah
Ø  Oktavia Suryani

BAB  I
PENDAHULUAN

I.I  Latar Belakang Masalah
Mengembangkan sebuah usaha perdangan bukanlah hal mudah sebab majunya sebuah usaha bergantung pada manajemen bisnis.   Ketepatan pengembangan bisnis tersebut sangat dipengaruhi oleh konsep penjualan,  usaha pengembangan produk baru dan marketing konsep (seles consep)sangat menentukan laju pertumbuhan suatu perusahaan . oleh karena itu, dalam kegiatan sales consep tidak lepas dari promosi dan display barang.Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai menata produk atau yang lebih dikenal dengan istilah Display.
Display barang merupakan Salah satu lingkup pekerjaan penjualan yang memerlukan kekhususan atau spesialisasi dan memerlukan kemampuan analisis yang mendalam dan terstruktur. Kompetensi dalam Menata Produk yaitu tentang pengetahuan penataan barang (display produk) yang sesuai dengan standar dan spesifikasi perusahaan, pemajangan barang merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam keseharian operasional pengelolaan sebuah toko output yang dihasilkan dari aktivitas yang satu ini berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di dalam toko, terlebih bagi toko-toko ritel modern yang memiliki format layanan mandiri (swalayan) seperti minimarket, supermarket maupun hypermarket. tak heran jika display yang pada dasarnya merupakan bagian dari promosi ini sering juga disebut sebagai “the silent salesman”untuk itu dalam materi ini akan dibahas tentang bagaimana membuat perencanaan display, tujuan display dan syarat- syarat display yang baik.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penataan Produk
Penataan produk juga dikenal dengan istilah  display. Penataan produk (display) adalah suatu cara penataan produk, terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen.(Kusmawan Rusmandi;2010).
Menurut William J. Shults, “ Display consist of simulating customer attention and interst in a product or a store, and desire to buy the product patronize the store, through direct visual appeal.” Display adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung (direct visual appeal).
 Sedangkan Sopiah  dan Syihabudhin (2008:238 ) menyimpulkan, Display adalah usaha yang dilakukan untuk menata barang yang mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat dan membeli.Display atau presentasi atau memajang barang sangat penting di lakukan oleh toko swalayan.Display yang baik akan membangkitkan minat pelanggan untuk membelinya.Definisi umum display adalah usaha yang di lakukan untuk menata barang yang mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat dan memutuskan untuk membelinya.Jadi dapat disimpulkan bahwa penataan produk (display) adalah suatu cara penataan produk  yang dilakukan oleh perusahaan  dagang agar konsumen berminat dan tertarik untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut
Secara umum display dapat dibagi menjadi 3:
1.            Window display
Merupakan pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan usaha. Tujuan window display adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga keamanan barang dagangan.
Fungsi window display :
·         Untuk menarik perhatian orang
·         Memancing perhatian terhadap dagang  yang dijual di toko
·         Menimbulkan impulse buying
·         Menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko
2.      Interior display
Interior display merupakan pemajangan barang dagangan di dalam toko.  Interior display banyak dipergunakan untuk barang-barang yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Misalnya barang-barang seperti baju dan perhiasan.
Interior display dibagi menjadi 2 bagian :
1.               Open interior display
Open interior display adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan secara terbuka, sehingga konsumen dapat melihat dan mengamati tanpa bantuan petugas.
2.                  Close interior display
            Close interior display adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan dalam tempat tertentu, sehingga konsumen hanya dapat mengamatinya. Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, maka akan meminta bantuan maka ia akan meminta tolong pada pramuniaga untuk mengambilkan barang tersebut.

3.         

Eksterior display

Eksterior display adalah pemajangan barang dagangan di tempat tertentu di luar kegiatan usaha yang biasa digunakan. Pemajangan sistem ini banyak digunakan untuk promosi barang, pengenalan produk baru, penjualan istimewa seperti cuci gudang, discount dan sejenisnya. Untuk pemasaran secara tetap pemajangan sistem ini kurang optimal karena kelemahan faktor pengamanan, cuaca, pengiriman barang dan sebagainya. Intinya, eksterior display hanya tepat dipergunakan untuk kondisi penjualan tertentu.
2.2  Tujuan dan Fungsi Penataan Produk
Display produk dapat dikatan sebagai suatu promosi yang sangat mempengaruhi daya tarik dan minat pelanggan untuk membeli sebuah prodak yang kita pajang disebuah toko.penataan produk memiliki  tujuan ,yaitu :
·         Attention and interest
Attention and interest artinya menarik perhatian pembeli    dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu dan sebagainya.
·         Desire and action customer
Desire and action costumer artinya untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan pembelian. Sebuah display diharapkan dapat memicu emosional terhadap sekilas pandang. Disain produk yang tertangkap langsung dari luar, dapat membangun kesan pertama yang memancing orang untuk masuk ke dalam toko tersebut.  

2.3    Klasifikasi produk dalam display
Makna produk,menurut J.santon,adalah suatu sifat yang kompleks,baik dapat di raba maupun tidak dapat di raba,termasuk bungkus,warna,harga,prestise perusahaan dan pengecer,serta pelayanan perusahaan yang di terima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Barang barang tersebut di kelompokkan menjadi dua yaitu:
1.      Kelompok barang berdasarkan kepuasan dan kesejahteraan konsumen jangka     panjang.
·         Solutary product(barang yang bermanfaat)
·         Solutary product yaitu barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah tapi bermanfaat sangat tinggi pada konsumen dalam jangka panjang.contoh:detergen dengan fosfat yang sangat rendah.
·         Deficient product(barang yang kurang sempurna),
·         Deficient product yaitu barang – barang yang tidak mempunyai manfaat tinggi tetapi tetap mempunyai manfaat bagi konsumen. Contoh : obat-obatan yang rasanya pahit tetapi tetap manjur mengobati penyakit.
·         Pressing  product ( barang yang sifatnya menyenangkan )
·         Pressing product yaitu barang-barang yang segera memberikan kepuasan pada si pembeli akan tetapi dapat berakibat sangat buruk bagi para pemakai barang tersebut. Contoh : rokok, minuman keras dll.
·         Desirable product ( barang yang sangat diperlukan)
·         Desirable product yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh: makanan dan minuman yang bergizi.
2.4  Syarat – syarat  Penataan Produk ( Display )
Menyusun barang dagangan juga merupakan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya, karena ini merupakan kesan pertama dari pengunjung toko tersebut, oleh karena itu barang-barang dagangan yang dipajang didalam ruangan toko maupun di etalase harus ditata sedemikian rupa sehingga kelihatan rapi, serasi dan menarik bagi setiap orang terutama calon pembeli,untuk penataan barang-barang ini diperlukan keahlian khusus, kreasi dan seni yang tinggi jadi tidak setiap orang bisa menata sendiri,agar penataan terlihat menarik, perlu menyewa orang-orang yang ahli dalam dekorasi dalam penataan barang/pemajangan, dengan harapan, hal ini bisa dipakai sebagai dasar atau contoh atau acuan untuk penataan berikutnya, penataan barang sebaiknya setiap saat diubah agar tidak membosankan dan disesuaikan dengan keadaannya, hal yang perlu diperhatikan ialah bagaimana bentuk, warna, ukuran, tempat dan perlengkapan-perlengkapan lainnya itu dipadukan sehingga penataan barang-barang itu kelihatan rapi dan menarik, yang pada akhirnya akan bisa menarik pengunjung/calon pembeli/pelanggan tertarik untuk memiliki barang-barang tersebut. Pemajangan barang dagangan adalah seni (applied art) dan merupakan unsure promosi yang cepat berkembang serta merupakan unsur yang dirasakan sangat penting ,terutama dilihat dari fungsinya yaitu untuk memperkenalkan barang dagangan ,untuk menarik perhatian pengunjung
dan untuk melihat dan memegang barang dagangan yang kita pajang .
Menata barang dagangan (Display) harus dilengkapi dengan informasi keadaan toko dan barang yang dijualnya, hal ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang dan semakin besar peminat untuk mengadakan transaksi. Semakin banyak barang yang ditampilkan ,semakin mudah pula calon pembeli menentukan pilihannya, oleh karena itu display harus disajikan berdasarkan sudut pandang pembeli. Selain menata barang dagangan, yang perlu diperhatikan juga adalah penataan ruangan toko (lay out) sebagai sarana strategis yang dapat dimanfaatkan dengan efektif untuk ditata apik sehingga memberikan ruang gerak yang bebas bagi calon pembeli, dengan ruang gerak yang bebas, calon pembeli merasakan kenikmatan dalam berbelanja,disisi lain toko juga harus memberikan kemudahan calon pembeli untuk memilih barang barang yang dibutuhkannya,maka letakkanlah barang dengan posisi mudah dilihat dan dijangkau.

2.5  SOP ( Standart Operating Procedure) Penataan Produk dari suatu perusahaan
SOP penataan produk adalah langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan produk yang dijadikan acuan (standart) dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen untuk keputusan membeli.
Perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan untuk menata produk antara lain :
·         Labelling : untuk membantu memperlancar operasional dalam memproduksi suatu barang
·         Ketentuan label memuat informasi tentang : tanggal receiving, kode barang ,kode supplier, bar code, harga jual (tidak selalu ada), memeriksa kesesuaian antara brand (merk) ,article (type),size(ukuran)
·         Penggunaan ruangan 
Hal-hal yang harus dilakukan dan dijalankan dalam penataan produk :
·         Produk ditempatkan dalam kategorinya
·         Facing /jumlah tier produk sesuai dengan market share
·         Pengaturan secara horizontal atau vertical untuk masing-masing jenis brand.
·         Pengaturan produk sesuai dengan arah lalu lintas pengunjung .
·         Rotasi produk  FIFO (First In First Out) artinya dalam persediaan barang produk yang pertama masuk ,barang itulah yang pertama dikeluarkan ,perhatikan expire date-nya.


BAB 3
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Penataan produk (display) adalah suatu cara penataan produk  yang dilakukan oleh perusahaan  dagang agar konsumen berminat dan tertarik untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
Penataan produk memiliki beberapa tujuan yaitu attention and interest, desire and action customer, selain itu juga mempunyai tujuan untuk menciptakan citra niaga/store image , meningkatkan pembeli , memperkenalkan barang baru, meningkatkan keuntungan.  
Klasifikasi produk dalam display di kelompokkan menjadi dua
yaitu  kelompok barang berdasarkan kepuasan dan kesejahteraan konsumen jangka panjang meliputi : Solutary product, Deficient product, Pressing  product, Desirable product . Kelompok barang menurut tujuan pemakaian meliputi: barang suku cadang,barang modal,pembekalan dan pelayanan) , Barang-barang di supermarket,(departemen food,departemen non food, departemen house hold,departemen toys, departemen stationary, jenis,sifat dan spesifikasi barang supermarket) , Syarat – syarat  penataan produk ( display ) yaitu  Menata barang dagangan (Display) harus dilengkapi dengan informasi keadaan toko dan barang yang dijualnya, hal ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang dan semakin besar peminat untuk mengadakan transaksi. Pengaturan display yang logis menuju pada keinginan pembeli untuk mengambil barang dengan mempertimbangkan : Produk yang tepat ( cocok ), Tempat yang benar, Saat yang pas, Susunan yang memikat, Harga yang menarik. syarat dalam mewujudkan display yang baik yaitu : Display harus bersih dan rapi, Display harus mampu membuat barang-barang yang di pajang menjadi mudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau , Display harus memperhatikan aspek keamanan, Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif, Display harus terlihat menarik dan memberi kesan yang berbeda pada pengunjung toko.


PEMASARAN




PEMASARAN


Pemasaran adalah Proses sosial dan manejerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai (pruducts of value) dengan orang atau kelompok lain.
Pemasaran meliputi :
1.      Riset pemasaran
2.      Pengambangan produk
3.      Distribusi
4.      Periklanan Atau promosi produk.
Inti pemasaran yaitu :
a.      Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan (needs), Keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki keputusan dasar tertentu. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, tempat tinggal, keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bertahan hidup. Kebutuhan-kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakatnya atau oleh para pemasar, namun sudah merupakan bawaan dan terukir dalam biologi manusia serta kondisi manusia.
Kebutuhan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih mendalam. Orang Jepang butuh makanan dan ingin sushi dan sake, butuh pakaian dan ingin setelan khusus untuk berangkat kerja dan kimono untuk upacara atau peristiwa sosial, serta butuh hiburan dengan bermain golf. Dalam masyarakat lainnya, kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi dengan cara yang berbeda. Jika orang Melayu di Malaysia dan Singapura lapar, mereka mencari makanan lokal; pakaian mereka untuk acara-acara khusus adalah baju kurong atau kebaya, dan mereka mancari hiburan dengan berbelanja dan nonton film di bioskop. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak. Keinginan manusia dibentuk secara terus-menerus oleh kekuatan dan institusi sosial seperti kelompok religius, sekolah, keluarga, dan perusahan bisnis.
Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesedian untuk membelinya. Keinginan akan menjadi permintaan jika didukung dengan daya beli. Banyak orang ingin memiliki Mercedes, namun hanya sedikit yang mampu dan mau membelinya. Oleh sebab itu, perusahaan tidak hanya harus mengukur berapa banyak orang yang menginginkan produknya, tetapi yang lebih penting, berapa banyak yang benar-banar mau dan mampu membelinya.

b.      Produk
Orang memenuhi kebutuhan dan keinginannya dengan barang dan jasa. Kita akan menggunakan istilah produk untuk mencakup keduanya. Kita definisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Pentingnya produk fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang diberikannya. Kita tidak membeli mobil untuk dilihat saja, melainkan untuk jasa transportasinya. Kita tidak membeli oven microwave hanya untuk dikagumi, melainkan untuk memasak. Jadi, produk fisik sebenarnya adalah sarana yang memberikan jasa tertentu kepada kita.
Sebenarnya, jasa juga disediakan oleh sarana lain, seperti orang, tempat, aktivitas, organisasi dan gagasan. Kalau kita sedang bosan, kita dapat pergi ke konser dan mendengarkan penyanyi (orang); pergi berlibur ke resor pantai seperti Phuket atau Manado (tempat); bernyanyi sepuas hati di karaoke lounge (aktivitas); bergabung dengan klub kebugaran (organisasi); atau menganut filosofi baru tentang hidup (gagasan) Oleh sebab itu,kita akan menggunakan istilah produk untuk mencakup produk untuk mencakup produk fisik,produk jasa,dan sarana lain yang dapat memenuhi suatu kebutuhan  dan keinginan.Kadang-kadang kita menggunakan istilah lain untuk produk,seperti penawaran (offerings),pemuas (satisfiers),atau sumber daya (resources).
Para pemanufaktur sering membuat kesalahan dengan lebih memperhatikan produk fisik daripada jasa yang diberikan produk tersebut.Mereka lebih menganggap dirinya sebagai penjual produk ketimbang penyedia solusi untuk suatu kebutuhan. Padahal wanita tidak membeli lipstik ,ia justru membeli ‘harapan’.Tukang kayu tidak membeli bor,tetapi ia membeli ‘lubang’.Suatu benda fisik hanyalah merupakan kemasan suatu jasa.Tugas pemasar adalah menjual manfaat atau jasa dalam suatu produk fisik dan bukan sekedar menjelaskan ciri-ciri fisik peoduk tersebut.Penjual yang memutuskan pikirannya pada produk fisik dan bukan pada kebutuhan pelanggan disebut menderita “marketing myopia”.
c.       Nilai, Biaya, dan Kepuasan

Bagaimana konsumen memilih diantara banyak produk yang dapat memuaskan kebutuhannya. Sejumlah produk dapat memuaskan kebutuhan seperti : Sepeda, sepeda motor, mobil, taxsi dan bis. Alternatif – alternatif ini adalah kelompok pilihan produknya    (product choice set)
Konsep dasarnya adalah nilai pelanggan (customer
d.      Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan

            Kenyataan bahwa orang memiliki kebutuhan dan keinginan serta dapat menentukan nilai produk tidaklah cukup untuk mendefinisikan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran. Pertukaran merupakan salah satu dari 4 cara orang mendapatkan produk.
  1. Dengan menghasilkannya sendiri ( self Production)
  2. Dengan Memaksa
  3. Dengan Mengemis
  4. Dengan Pertukaran
Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan konsep pokok yang mendasari pemasaran . Terjadi atau tidaknya pertukaran tergantung apakah kedua belah pihak dapat  menyetujui syarat pertukaran (terms of exchange) yang saling menguntungkan. Jadi pertukaran sering disebut proses penciptaan nilai (value creating prosess) karena masing- masing pihak biasanya akan lebih beruntung daripada sebelum pertukaran
e.       Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tertentu.
Jadi ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan bersedia menawarkan sumber daya tersebut untuk ditukar supaya dapat memenuhi keinginan mereka.
Semula istilah pasar menunjukan tempat di mana penjual dan pembeli bertemu untuk menukar barang-barang mereka, misalnya di alun-alun. Ahli ekonomi menggunakan ostilah pasar untuk menjelaskan sejumlah pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas suatu produk atau kelas produk; maka muncul istilah pasar perumahan, pasar gandum, dan lain-lain. Akan tetapi, pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar.
Kalangan bisnis menggunakan istilah pasar untuk mencakup berbagai pengelompokan pelanggan. Ada pasar keinginan (misalnya pasar pencari diet), Pasar produk(misalnya pasar sepatu), pasar demografis (seperti pasar remaja), dan pasar geografis (seperti pasar Australia). Bahkan mereka memperluas konsep ini hingga mencangkup pola kelompok non-pelanggan, seperti pasar pemilih (voter markets), dan pasar tenaga kerja (labor markets), dan pasar penyumbang (donor markets).

f.       Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran berarti bekerja dengan pasar untuk mengaktualisasiakn pertukaran potensial dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Jika suatu pihak lebih aktif mencari atau mengupayakan pertukaran dengan pihak lain, kita menyebut pihak pertama tersebut pemasar dan pihak kedua calon pembeli (prospek).
Pemasar adalah orang yang mencari dari sumber daya dari orang lain dan bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai untuk dipertukarkan. Pemasar mencari respon dari pihak lain, baik untuk menjual sesuatu maupun untuk membeli sesuatu. Dengan kata lain, pemasar bisa menjadi penjual atau pembeli. Miaslnya beberapa oarang ingin membeli subuah rumah menarik yang baru dijual. Setiap calon pembeli akan berusaha memasarkan dirinya supaya dipilih oleh si penjual. Para pembeli ini melakukan pemasaran! Bila kedua belah pihak sama-sama aktif mengupayakan terjadinya pertukaran, keduanya kita sebut sebagai pemasar dan situasinya disebut pemasaran timbal balik (reciprocal marketing).
Dalam situasi normal, pemasar adalah sebuah perusahaan yang melayani suatu pasar pemakai akhir ditengah kompetisi. Perusahaan dan pesaingnya mengirimkan masing-masing produk dan pesanya secara langsung dan/atau melalui perantara pemasaran (perantara dan fasilitator) kepada para pemakai akhir. Efektifitas relatifnya dipengaruhi oleh para pemasok mereka dan juga faktor utama lingkungan (demografis, ekonimi, fisik, teknologi, politik/hukum, sosial/budaya).