MAKALAH
Disusun oleh :
Ø M Alwin Maulana
Ø Herdiansyah
Ø M Firman
Ø M Akbar
Ø Riki Mal
Ø M Abdul Muis
Ø M Rasid
Ø M Ilham
Ø Supendi
Ø Siti Salmah
Ø Oktavia Suryani
BAB I
PENDAHULUAN
I.I
Latar Belakang Masalah
Mengembangkan sebuah usaha perdangan
bukanlah hal mudah sebab majunya sebuah usaha bergantung pada manajemen
bisnis. Ketepatan pengembangan bisnis tersebut sangat dipengaruhi
oleh konsep penjualan, usaha pengembangan produk baru dan marketing
konsep (seles consep)sangat menentukan laju pertumbuhan suatu perusahaan . oleh
karena itu, dalam kegiatan sales consep tidak lepas dari promosi dan display
barang.Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai menata produk atau yang
lebih dikenal dengan istilah Display.
Display barang merupakan Salah satu lingkup pekerjaan
penjualan yang memerlukan kekhususan atau spesialisasi dan memerlukan
kemampuan analisis yang mendalam dan terstruktur. Kompetensi dalam Menata
Produk yaitu tentang pengetahuan penataan barang (display produk) yang
sesuai dengan standar dan spesifikasi perusahaan, pemajangan
barang merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam keseharian
operasional pengelolaan sebuah toko output yang dihasilkan dari aktivitas
yang satu ini berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di
dalam toko, terlebih bagi toko-toko ritel modern yang memiliki format
layanan mandiri (swalayan) seperti minimarket, supermarket
maupun hypermarket. tak heran jika display yang pada dasarnya
merupakan bagian dari promosi ini sering juga disebut sebagai “the silent
salesman”untuk itu dalam materi ini akan dibahas tentang bagaimana
membuat perencanaan display, tujuan display dan syarat- syarat display
yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Penataan Produk
Penataan
produk juga dikenal dengan istilah display. Penataan produk (display)
adalah suatu cara penataan produk, terutama produk barang yang diterapkan oleh
perusahan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen.(Kusmawan
Rusmandi;2010).
Menurut
William J. Shults, “ Display consist of simulating customer attention and
interst in a product or a store, and desire to buy the product patronize the
store, through direct visual appeal.” Display adalah suatu cara mendorong
perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan
membeli melalui daya tarik penglihatan langsung (direct visual appeal).
Sedangkan Sopiah dan Syihabudhin (2008:238 )
menyimpulkan, Display adalah usaha yang dilakukan untuk menata barang yang
mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat dan membeli.Display atau
presentasi atau memajang barang sangat penting di lakukan oleh toko
swalayan.Display yang baik akan membangkitkan minat pelanggan untuk
membelinya.Definisi umum display adalah usaha yang di lakukan untuk menata
barang yang mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat dan memutuskan
untuk membelinya.Jadi dapat disimpulkan bahwa penataan produk (display) adalah suatu cara penataan produk
yang dilakukan oleh perusahaan dagang agar konsumen berminat dan tertarik
untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut
Secara umum display dapat dibagi
menjadi 3:
1.
Window
display
Merupakan pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela
kegiatan usaha. Tujuan window display adalah untuk menarik minat konsumen
sekaligus menjaga keamanan barang dagangan.
Fungsi window display :
·
Untuk
menarik perhatian orang
·
Memancing
perhatian terhadap dagang yang dijual di toko
·
Menimbulkan
impulse buying
·
Menimbulkan
daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko
2. Interior display
Interior
display merupakan pemajangan barang dagangan di dalam toko. Interior
display banyak dipergunakan untuk barang-barang yang sudah dikenal luas oleh
masyarakat. Misalnya barang-barang seperti baju dan perhiasan.
Interior display dibagi menjadi 2 bagian
:
1.
Open interior display
Open
interior display adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana
barang diletakkan secara terbuka, sehingga konsumen dapat melihat dan mengamati
tanpa bantuan petugas.
2.
Close interior display
Close interior display
adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang
diletakkan dalam tempat tertentu, sehingga konsumen hanya dapat mengamatinya.
Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, maka akan meminta bantuan maka ia
akan meminta tolong
pada pramuniaga untuk mengambilkan barang tersebut.
3.
Eksterior display
Eksterior display adalah pemajangan barang dagangan di
tempat tertentu di luar kegiatan usaha yang biasa digunakan.
Pemajangan sistem ini banyak digunakan untuk promosi barang, pengenalan
produk baru, penjualan istimewa seperti cuci gudang, discount dan
sejenisnya. Untuk pemasaran secara tetap pemajangan sistem ini kurang optimal karena
kelemahan faktor pengamanan, cuaca, pengiriman barang dan sebagainya.
Intinya, eksterior display hanya tepat dipergunakan untuk kondisi
penjualan tertentu.
2.2 Tujuan dan Fungsi Penataan
Produk
Display
produk dapat dikatan sebagai suatu promosi yang sangat mempengaruhi daya tarik
dan minat pelanggan untuk membeli sebuah prodak yang kita pajang disebuah
toko.penataan produk memiliki tujuan ,yaitu :
·
Attention and interest
Attention and interest artinya menarik perhatian
pembeli dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu dan
sebagainya.
·
Desire and action customer
Desire
and action costumer artinya untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang
yang dipamerkan di toko tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan
pembelian. Sebuah display diharapkan dapat memicu emosional terhadap sekilas
pandang. Disain produk yang tertangkap langsung dari luar, dapat membangun
kesan pertama yang memancing orang untuk masuk ke dalam toko tersebut.
2.3
Klasifikasi produk dalam display
Makna produk,menurut J.santon,adalah
suatu sifat yang kompleks,baik dapat di raba maupun tidak dapat di
raba,termasuk bungkus,warna,harga,prestise perusahaan dan pengecer,serta
pelayanan perusahaan yang di terima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhannya.
Barang barang tersebut di
kelompokkan menjadi dua yaitu:
1.
Kelompok
barang berdasarkan kepuasan dan kesejahteraan konsumen jangka panjang.
·
Solutary
product(barang yang bermanfaat)
·
Solutary
product yaitu barang-barang yang mempunyai daya tarik sangat rendah tapi bermanfaat sangat tinggi pada
konsumen dalam jangka panjang.contoh:detergen dengan fosfat yang sangat rendah.
·
Deficient
product(barang yang kurang sempurna),
·
Deficient
product yaitu barang – barang yang tidak mempunyai manfaat tinggi tetapi tetap
mempunyai manfaat bagi konsumen. Contoh : obat-obatan yang rasanya pahit tetapi
tetap manjur mengobati penyakit.
·
Pressing
product ( barang yang sifatnya menyenangkan )
·
Pressing
product yaitu barang-barang yang segera memberikan kepuasan pada si pembeli
akan tetapi dapat berakibat sangat buruk bagi para pemakai barang tersebut.
Contoh : rokok, minuman keras dll.
·
Desirable
product ( barang yang sangat diperlukan)
·
Desirable
product yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contoh: makanan dan minuman yang bergizi.
2.4
Syarat – syarat Penataan Produk ( Display )
Menyusun barang dagangan juga merupakan salah satu hal
yang tidak kalah pentingnya, karena ini merupakan kesan pertama
dari pengunjung toko tersebut, oleh karena itu barang-barang dagangan
yang dipajang didalam ruangan toko maupun di etalase harus
ditata sedemikian rupa sehingga kelihatan rapi, serasi dan menarik bagi
setiap orang terutama calon pembeli,untuk penataan barang-barang ini diperlukan
keahlian khusus, kreasi dan seni yang tinggi jadi tidak setiap orang bisa
menata sendiri,agar penataan terlihat menarik, perlu menyewa orang-orang
yang ahli dalam dekorasi dalam penataan barang/pemajangan, dengan harapan, hal
ini bisa dipakai sebagai dasar atau contoh atau acuan untuk penataan
berikutnya, penataan barang sebaiknya setiap saat diubah agar tidak
membosankan dan disesuaikan dengan keadaannya, hal yang perlu diperhatikan
ialah bagaimana bentuk, warna, ukuran, tempat dan perlengkapan-perlengkapan
lainnya itu dipadukan sehingga penataan barang-barang itu kelihatan rapi
dan menarik, yang pada akhirnya akan bisa menarik
pengunjung/calon pembeli/pelanggan tertarik untuk memiliki barang-barang
tersebut. Pemajangan barang dagangan adalah seni (applied art) dan
merupakan unsure promosi yang cepat berkembang serta merupakan unsur
yang dirasakan sangat penting ,terutama dilihat dari fungsinya yaitu
untuk memperkenalkan barang dagangan ,untuk menarik perhatian pengunjung
dan
untuk melihat dan memegang barang dagangan yang kita pajang .
Menata barang dagangan (Display) harus dilengkapi
dengan informasi keadaan toko dan barang yang dijualnya, hal ini
dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang dan semakin besar
peminat untuk mengadakan transaksi. Semakin banyak barang yang
ditampilkan ,semakin mudah pula calon pembeli menentukan pilihannya, oleh
karena itu display harus disajikan berdasarkan sudut pandang pembeli.
Selain menata barang dagangan, yang perlu diperhatikan juga adalah penataan ruangan
toko (lay out) sebagai sarana strategis yang dapat dimanfaatkan dengan
efektif untuk ditata apik sehingga memberikan ruang gerak yang bebas bagi
calon pembeli, dengan ruang gerak yang bebas, calon pembeli merasakan
kenikmatan dalam berbelanja,disisi lain toko juga harus memberikan
kemudahan calon pembeli untuk memilih barang barang yang
dibutuhkannya,maka letakkanlah barang dengan posisi mudah dilihat dan
dijangkau.
2.5
SOP ( Standart Operating Procedure)
Penataan Produk dari suatu perusahaan
SOP
penataan produk adalah langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan produk
yang dijadikan acuan (standart) dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen
untuk keputusan membeli.
Perlengkapan-perlengkapan
yang dibutuhkan untuk menata produk antara lain :
·
Labelling
: untuk membantu memperlancar operasional dalam memproduksi suatu barang
·
Ketentuan
label memuat informasi tentang : tanggal receiving, kode barang ,kode supplier,
bar code, harga jual (tidak selalu ada), memeriksa kesesuaian antara brand
(merk) ,article (type),size(ukuran)
·
Penggunaan
ruangan
Hal-hal yang harus dilakukan dan
dijalankan dalam penataan produk :
·
Produk
ditempatkan dalam kategorinya
·
Facing
/jumlah tier produk sesuai dengan market share
·
Pengaturan
secara horizontal atau vertical untuk masing-masing jenis brand.
·
Pengaturan
produk sesuai dengan arah lalu lintas pengunjung .
·
Rotasi
produk FIFO (First In First Out) artinya dalam persediaan barang produk
yang pertama masuk ,barang itulah yang pertama dikeluarkan ,perhatikan expire
date-nya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penataan produk
(display) adalah
suatu cara penataan produk yang dilakukan oleh perusahaan dagang
agar konsumen berminat dan tertarik untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan
oleh perusahaan tersebut.
Penataan produk memiliki beberapa
tujuan yaitu attention and interest, desire and action customer, selain itu
juga mempunyai tujuan untuk menciptakan citra niaga/store image , meningkatkan
pembeli , memperkenalkan barang baru, meningkatkan keuntungan.
Klasifikasi produk dalam display di
kelompokkan menjadi dua
yaitu
kelompok barang berdasarkan kepuasan dan kesejahteraan konsumen jangka panjang
meliputi : Solutary product, Deficient product, Pressing product,
Desirable product . Kelompok barang menurut tujuan pemakaian meliputi: barang suku
cadang,barang modal,pembekalan dan pelayanan) , Barang-barang di supermarket,(departemen food,departemen non food, departemen house hold,departemen toys, departemen stationary, jenis,sifat dan spesifikasi
barang supermarket)
, Syarat – syarat penataan produk ( display ) yaitu Menata barang
dagangan (Display) harus dilengkapi dengan informasi keadaan toko dan
barang yang dijualnya, hal ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih
mengenal barang dan semakin besar peminat untuk mengadakan transaksi.
Pengaturan display yang logis menuju pada keinginan pembeli untuk mengambil
barang dengan mempertimbangkan : Produk yang tepat ( cocok ), Tempat yang
benar, Saat yang pas, Susunan yang memikat, Harga yang menarik. syarat dalam
mewujudkan display yang baik yaitu : Display harus bersih dan rapi,
Display harus mampu membuat barang-barang yang di pajang menjadi mudah
dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau , Display harus memperhatikan aspek
keamanan, Display yang dilakukan oleh peritel harus informative
dan komunikatif, Display harus terlihat menarik dan memberi kesan yang
berbeda pada pengunjung toko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar